Sabtu, 26 September 2015
UPSUS PAJALE BOJONEGORO: KEIKUTSERTAAN PENDAMPING UPSUS PAJALE DALAM KEGIAT...
UPSUS PAJALE BOJONEGORO: KEIKUTSERTAAN PENDAMPING UPSUS PAJALE DALAM KEGIAT...: UPSUS BJN _ Semangat pendamping UPSUS PAJALE Bojonegoro dalam menjalankan tugasnya sangat perlu kita apresiasi, dalam hal ini dari ...
Sabtu, 20 Juni 2015
TANAH YANG SEHAT
PAJALE_Tanah yang sehat
dan hidup merupakan hal yang mendasar untuk semua kegiatan usaha tani. Tanah
merupakan faktor yang paling penting dalam kegiatan menanam sayuran,
buah-buahan dan bijibijian yang sehat dan produktif. Tanah harus mengandung semua
unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanah harus dilindungi dari
erosi untuk menjaga lapisan atas tanah yang baik, dan melindunginya dari
matahari dan angin untuk menjaga kelembaban. Hewan-hewan / biota dalam tanah
harus dijaga karena sangat dibutuhkan untuk membentuk tanah yang sehat dan
hidup.
Kualitas tanah yang
baik sangat penting dalam semua kebun, kecil maupun besar. Seluruh anggota
keluarga, khususnya wanita, yang melakukan sebagian besar pengolahan kebun
rumah untuk kebutuhan gizi keluarga, harus belajar dan memahami tentang
kualitas tanah dan teknikteknik untuk meningkatkan kualitasnya. Teknik-teknik
tersebut hampir semuanya sederhana, tidak memerlukan kerja berat dan
menggunakan bahan-bahan lokal yang murah. Kualitas tanah yang lebih baik akan
memberikan kualitas tanaman yang lebih baik pula, dengan kandungan gizi yang
lebih baik dan rasa yang lebih enak. Ini merupakan suatu cara langsung untuk
meningkatkan kesehatan keluarga. Kesehatan yang lebih baik akan mengurangi
peluang menjadi sakit, meningkatkan kemampuan berpikir dan konsentrasi,
kekuatan dan energi yang lebih banyak dan usia yang lebih panjang. Kualitas
sayuran yang baik juga membuat orang menjadi lebih kenyang ketika memakannya,
dan rasa kenyangnya tahan lebih lama.
Bagaimanakah
Tanah yang Sehat dan Hidup?
·
Tanah
sehat mengandung humus. Humus merupakan hasil pelapukan bahan organik: kompos,
mulsa, pupuk, akar tanaman dan bahan tanaman. Humus memberikan makanan bagi
biota tanah, dan jasad biota kemudian menjadi makanan bagi tanaman. Humus juga
menyimpan unsur hara tanaman, membantu mengikat partikel tanah, memperbaiki
struktur tanah, dan menyerap serta menyimpan air dalam tanah.
·
Tanah
yang sehat berarti tanah itu hidup! Tanah tersebut mengandung miliaran biota
tanah yang mengubah bahan organik dan unsur hara menjadi makanan bagi tanaman.
Biota tanah mencakup bakteri, mikro-organisme, semut, cacing dan banyak lagi
organisme yang sangat kecil.
·
Tanah
itu mengandung campuran tanah liat dan partikel pasir yang seimbang. Tanah liat
akan menyimpan mineral dan pasir akan memungkinkan drainase/penyaluran air.
·
Tanah itu tersusun dari 50% lempung, pasir, humus dan
bahan organik; dan 50% kantung-kantung udara. Teksturnya harus gembur ketika
ditekan, tidak remuk seperti pasir atau licin seperti lempung. Kantung udara
sangat penting karena:
·
Memberi
ruang bagi tanah untuk menyimpan banyak air.
·
Udara
memberikan oksigen yang dibutuhkan akar tanaman untuk memproses unsur hara.
·
Memungkinkan
pertumbuhan akar menjadi mudah, cepat dan tumbuh ke dalam tanah sehingga akar
tanaman dapat menyerap lebih banyak air dan unsur hara dan tanaman pun akan
menjadi lebih besar dan sehat.
·
Tanah
akan dapat berfungsi sebagai ‘bank unsur hara’, yang menyimpan unsur hara yang
siap digunakan oleh tanaman dan unsur hara tersebut tidak akan terlepas keluar
dari tanah.
·
Tanah
akan memiliki tingkat pH yang seimbang. Ini berarti bahwa tanah tidak terlalu
asam dan tidak terlalu basa.
Pentingnya
Cacing Dalam Tanah
Cacing merupakan
sahabat Anda yang paling baik dalam tanah. Cacing yang dimaksud adalah cacing
tanah. Jenis cacing ini berbeda dengan cacing yang membuat hewan atau manusia
menjadi sakit. Banyaknya cacing dalam tanah menunjukkan bahwa tanah itu sehat.
Cacing tanah memakan humus dalam tanah, dan kemudian mengubah humus itu menjadi
unsur hara, hal ini sangat baik untuk tanah.
Cacing tanah secara terus-menerus akan:
·
Mengubah humus menjadi unsur hara yang dapat dimanfaatkan
tanaman.
·
Menggali tanah sehingga menambah udara yang masuk ke
dalam tanah.
·
Meningkatkan struktur tanah dan drainase air.
·
Membawa
ke atas unsur hara dari bagian dalam tanah untuk memberikan pasokan makanan
pada perakaran tanaman. Apa yang dibutuhkan cacing hanyalah mulsa dan kompos!
Namun berhati-hatilah karena pestisida, herbisida dan beberapa pupuk kimia akan
membunuh cacing-cacing dalam tanah.
Manfaat Tanah yang Sehat dan Hidup
·
Tanaman akan lebih tahan kekeringan karena tanah dapat
menyimpan lebih banyak air, dan tanaman dapat mengirim akarnya jauh lebih dalam
ke tanah untuk mendapatkan air dan unsur hara.
·
Tanaman akan lebih tahan hama dan penyakit karena tanaman
lebih sehat. Seseorang
yang tidak sehat akan menjadi lebih sering sakit, demikian juga halnya dengan
tanaman.
·
Tanaman
akan mengandung lebih banyak vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi akan
meningkatkan kesehatan seluruh keluarga, khususnya anak-anak.
·
Mengurangi
penguapan air dari tanah sehingga tanah dapat menahan dan menyimpan lebih
banyak air. Hal ini akan mengurangi pengairan.
Anda memiliki
jutaan pekerja dalam tanah yang mengelola unsur hara yang tersedia, menyimpan
unsur hara tersebut, dan meningkatkan jumlah udara dalam tanah. Cacing adalah pekerja keras.
·
Tanah
menjadi lebih mudah diolah dan digarap karena teksturnya yang gembur. Ini
sangat penting karena akan menghemat banyak waktu dan tenaga manusia.
·
Menghemat lebih banyak uang jika hampir semua pengolahan
lahannya secara organik. Tanah yang sehat hanya memerlukan pengeluaran yang
sedikit jika diterapkan teknikteknik yang baik. Ingatlah untuk mengumpulkan dan
memanfaatkan kembali semua sampah tanaman dan hewan.
·
Air tidak akan menggenang dalam tanah ketika musim hujan.
Meskipun tanah bias menyimpan lebih banyak air, struktur tanah yang baik akan
memungkinkan drainase jika terjadi hujan yang berlebihan. Terlalu banyak
genangan air akan memperlambat pertumbuhan tanaman dan bisa membunuh tanaman
karena akarnya terendam air. Di daerah-daerah di mana kandungan tanah liatnya
terlalu banyak, genangan air akan menjadi masalah besar. Membuat petak kebun
yang ditinggikan akan sangat mengurangi persoalan ini.
Untuk meningkatkan kualitas tanah, sebaiknya dilakukan :
·
Gunakan kompos organik, mulsa dan EM (Effective
Micro-organism) secara teratur. Ini akan memberikan banyak unsur hara dan murah
untuk membuatnya, serta meningkatkan jumlah biota tanah dan memperbaiki
struktur tanah.
·
Gunakan mulsa untuk melindungi tanah dari sinar
matahari secara langsung, menghemat air dan meningkatkan kandungan humus dalam
tanah.
·
Daur ulang bahan-bahan organik seperti sisa tanaman
dan hewan untuk mengembalikan unsur hara ke dalam tanah.
·
Gunakan
tanaman legum/tanaman polong. Ada berbagai macam jenis legum yang bisa ditanam,
baik jenis tanaman musiman maupun tahunan. Tanaman legum akan memberikan
nitrogen ke dalam tanah, dapat dijadikan mulsa, bahan makanan untuk manusia dan
hewan, sebagai penahan angin, dapat menahan erosi, dan lain sebagainya.
·
Rotasi
tanaman. Berbagai macam tanaman memerlukan unsur hara yang berbeda. Rotasi
tanaman berguna untuk menyeimbangkan unsur hara dalam tanah. Tumpang
sari/pencampuran tanaman juga banyak membantu.
Lingkungan
kita bernaung,, tempat kita hidup dan bercocok tanam akan mengalami perubahan
dari masa ke masa,, dan tugas kita adalah menjaga, agar perubahan yang terjadi
adalah perubahan menuju yang lebih baik.
By:
AHMAD YUSUF
MAHASISWA PENDAMPING UPSUS
KEC. SUMBERREJO
KAB. BOJONEGORO
Sabtu, 30 Mei 2015
KEKUATAN PAJALE INDONESIA
Berdasarkan
angka ramalan tersebut, produksi padi nasional tahun 2014 sebesar
70,61 juta ton GKG (setara 44,3 juta ton beras), dengan tingkat
konsumsi 139,15 kg/kapita/tahun dan jumlah penduduk 252.164.800 jiwa,
maka Indonesia sebenarnya sudah swasembada, bahkan surplus sebesar 4,61
juta ton beras. Persoalannya adalah distribusi, kemampuan stok/penyangga
oleh Bulog, dan pihak-pihak yang berburu rente dengan impor beras, maka
tingkat aman surplus beras sebaiknya adalah 10 juta ton. Dan untuk
mewujudkan angka tersebut dalam tiga tahun ke depan tidaklah sulit.
Untuk
komoditas jagung, kita masih impor sebesar 2,5–3 juta ton pertahun,
terutama untuk kebutuhan pabrik pakan ternak. Namun demikian trend impor
jagung terus menurun, dan peluang untuk swasembada cukup besar, sebab:
(1) dalam 5 tahun terakhir produktivitas jagung meningkat dari 44,50
menjadi 46,64 kuintal/ha; (2) potensi produktivitas masih cukup besar,
khususnya untuk jagung hibrida; dan (3) peran swasta sangat besar dalam
menyediakan benih hibrida, dan petani mulai beralih dari tanam jagung
komposit menjadi hibrida.
Yang
cukup berat untuk berswasembada adalah kedelai. Produksi kedelai tahun
2014 sebesar 921,34 ribu ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri 2,4 juta
ton/tahun, sehingga kita masih mengimpor kedelai 1,5 juta ton/tahun,
atau sekitar 60% dari kebutuhan dalam negeri. Namun demikian kita akan
mampu swasembada kedelai dengan pola upaya khusus/terobosan, berupa: (1)
perluasan areal tanam, paling tidak ada 1,5 juta hektar pertanaman
kedelai di tahun 2017; (2) introduksi varietas unggul dengan
produktivitas 2–2,5 ton/ha; (3) menaikkan harga kedelai lokal paling
tidak menjadi 1,5 kali harga beras; dan (4) diberlakukan bea masuk impor
kedelai.(Ir.Hantoro Tapari, Msi)
PERTEMUAN RUTIN PENDAMPING UPSUS PAJALE BOJONEGORO
UPSUS BJN_Kalau
kita pahami secara lebih mendalam, aktivitas sosial adalah sebuah proses penyadaran masyarakat dari suatu kondisi tertentu kepada kondisi yang lain
yang lebih baik. Kalau kita menggunakan istilah yang lebih
populer, aktivitas semacam itu bisa juga disebut sebagai aktivitas pemberdayaan "Empowerment" untuk suatu entitas atau komunitas masyarakat tertentu.
Dari statemen tersebut, maka akan termuat suatu makna bahwa sebenarnya
kesadaran kritis atas realitas sosial ini pada dasarnya ada pada setiap
diri manusia.
Hanya saja tingkat kesadaran kritis pada masing-masing orang
itu kadarnya berbeda-beda. Dan aktivitas sosial adalah alat untuk menyadarkan
atau memotivasi bagi munculnya kesadaran tersebut. Meskipun, sebagaimana
kita ketahui, bahwa membangun kesadaran kritis atas realitas sosial
itu tidaklah semudah membalik tangan, karena kesadaran itu dilingkupi oleh persoalan-persoalan sosial dan sebagainya, yang senantiasa membelenggunya.
Oleh
karena itu, untuk masuk pada titik sentral kesadaran kritis atas realitas, maka tidak mungkin untuk
tidak membongkar, mengurai dan menganalisa persoalan-persoalan yang ada
disekitar kita. Jadi, kesadaran kritis itu sangat diperlukan
Salah satunya kita bisa melihat dari kekompakan teman- teman Upsus pajale Bojonegoro dalam pertemuan rutin satu kabupaten sangat luar biasa, dalam kegiatan ini setiap satu minggu sekali teman- teman upsus selalu koordinasi, tukar cerita dan membahas setiap laporan serta target minggu depan. Setiap kecamatan di lapangan pasti ada masalah dan problem di situ kita bisa memecahkan masalah bersama dengan mengambil kesepakatan yang banyak yang disetujui teman-teman. Pembahasan permaslahan yang sangat kompleks dipetani memicu teman-teman untuk lebih berfikir keras.
Senin, 18 Mei 2015
KEGIATAN TIM UPSUS KECAMAATAN KEPOHBARU
Catatan ini akan
diawali dengan sebuah curhatan. Akhir-akhir ini handphone lebih banyak
bordering dari hari-hari sebelumnya, setelah dicek pasti pemberitahuan di grup
WA BoJoNeGoRo PaJaLe (Iki sapa sing
nggawe grup kok jenenge gede cilik kaya jaman alay biyen hahaha guyon).
Disana teman-teman sesama pendamping sibuk memberikan catatan dan pembuatan
blog, juga ‘pamer’ kegiatan. Awalnya kami sedikit rishi, tapi yawislah berarti tim teman-teman pendamping
UPSUS Bojonegoro ini semangatnya memang sedang On Fire, dan kami tim pendamping UPSUS Kepohbaru tak mau
ketinggalan tren kekinian internal pendamping. Diawali dari satu mingu yang lalu, Senin 11 Mei 2015, tim
pendamping UPSUS Pajale pertama kali dikumpulkan dalam sebuah forum resmi.
Bertempat di aula Kodim 0813 Bojonegoro, disana selain introduksi mengenai
program juga dilakukan pembagian kluster dan penempatan wilayah kerja,
koordinasi antar tim pendamping dan pertemuan dengan Komandan Koramil yang juga
dilibatkan dalam pendampingan Upsus. Pertemuan senin itu menghasilkan beberapa
hal, penempatan wilayah kerja dan pembuatan grup WA untuk memudahkan koordinasi
pendamping Upsus Bojonegoro. Pertemuan hari itu ditutup, untuk kemudian hari
selanjutnya langsung mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di
Kecamatan masing-masing.
Kecamatan Kepohbaru
mendapat jatah 4 pendamping, Siti Muhayarotin, Raymundus Boli, Firman Sentot
Abintara dan Ravi Bachtiar sebagai ketua tim. Minggu pertama kami jalani dengan
berbagai koordinasi yang susah-susah gampang. Banyak kendala yang dihadapi,
namun dengan sigap tim mampu menyelesaikannya satu demi satu. Minggu pertama kami lalui hanya dengan
koordinasi dengan berbagai pihak, dengan Koramil, Kecamatan, Desa yang mendapat
program UPSUS dan BPP (Balai Penyuluhan Pertanian). Dari koordinasi dengan kepala
BPP/UPTD Kecamatan Kepohbaru, kami mendapati fakta yang sedikit membuat
terkejut, bahwasannya pencairan dana Upsus belum terealisasi. Jumat 15 mei 2015
kami segera menuju kantor Kecamatan guna bertemu pak Camat membahas masalah ini
sembari menyerahkan surat tugas. Pembicaraan berakhir dan menghasilkan
kesepakatan bahwa pada senin, 18 mei 2015 akan diadakan rapat koordinasi di
kantor kecamatan.
Senin, 18 mei pukul
13.00 WIB rapat dilaksanakan. Rapat yang difasilitasi pak camat ini dihadiri
oleh 8 kepala desa penerima program UPSUS, Komandan Koramil Kepohbaru, kepala
BPP, Mantri pengairan, dan tim pendamping UPSUS. Rapat berjalan baik dan
mengena ke inti pembicaraan dengan diselingi beberapa guyonan renyah. Rapat
koordinasi ini pertama adalah membahas seputar pencairan dana UPSUS. Tiap
kepala desa diminta untuk segera menyelesaikan proposal dan RAB agar segera
dapat dilaporkan ke Dinas Pertanian untuk percepatan pencairan dana UPSUS,
waktu satu minggu disanggupkan dengan mantab oleh para kepala desa yang
terlibat. Kami dari tim pendamping diwanti-wanti oleh Danramil untuk selalu
mendampingi dan mengawasi penggunaan dana UPSUS, dan semua pihak setuju dengan
baik dan menyatakan kesetiaannya untuk melaksanakan tugas masing-masing dengan
sebaik dan sejujurnya. Rapat dilanjutkan dengan pembahasan seputar kondisi
pertanian wilayah Kepohbaru. “Iki terus
terang pak Danramil, nek dalam waktu satu minggu kedepan ora ana banyu sing
dialiri pengairan lan ‘pengeran’, wistalah sawah ning Kepohbaru iki langsung
Wassalam…!!”, Pak camat membuka percakapan pembahasan kedua, yang kemudian
langsung diamini Kades-Kades yang hadir. Menurut Kades Balongdowo, aliran air
didapat dari waduk Pacal. Pengairan dari waduk Pacal berjalan baik, namun
ditengah jalan terjadi kecurangan yang dilakukan oleh sebut saja pihak X. Pihak
X ini disebut Kades Balongdowo sebagai “Begal
banyu pengairan” karena memang karenanya air tak sampai tepat sasaran di
kecamatan Kepohbaru. Diskusi mengenai permasalahan ini melibatkan Mantri Dinas
Pengairan Kepohbaru yang segera memberi penjelasan seputar permasalahan dan
kemudian meminta pertolongan kepada pihak Militer untuk melakukan sidak dan
pematauan di lokasi yang diduga terjadi kecurangan. Diskusi berakhir dengan
beberapa hasil dan kesepakatan yang akan segera ditindak lanjuti oleh berbagai
pihak terkait.
Rapat berakhir sekitar
kurang lebih pukul 15.00 dan kami undur diri dari kantor kecamatan. Pulangnya
kami tim pendamping UPSUS mampir disebuah warung pinggir jalan. Secangkir kopi
telah dipesan. Sembari membahas rencana agenda pendampingan program UPSUS yang
akan dilakukan dalam hari-hari depan, harum aroma kopi yang mencubit hidung tak
kuasa tertahankan. Manisnya hidup terasa setelah berlelah-lelah, monggo disruput kopine cah…
Salam.
Tim Pendamping UPSUS
Pajale Kecamatan Kepohbaru
KEIKUTSERTAAN PENDAMPING UPSUS PAJALE DALAM KEGIATAN PENYULUH
UPSUS BJN _ Semangat pendamping UPSUS PAJALE Bojonegoro dalam menjalankan tugasnya sangat perlu kita apresiasi, dalam hal ini dari beberapa kecamatan sangat proaktif dalam membantu penyuluh dan bersinergi dengan babinsa, pemerintah desa dalam hal pertanian.
Salah satunya kecamatan Balen yang selalu berkoordinasi dengan penyuluh dan pemerintah setempat dalam kegiatan tadi para pendamping juga diminta ikut membantu dalam pembinaaan penyuluh swadaya yang diadakan tadi oleh Dinas pertanian Kabupaten Bojonegoro yang dihadiri dari perwakilan penyuluh swadya kecamatan balen dan Kecamatan Sukosewu.
Tidak kalah semangatnya kecamatan sumberjo yang mengadakan pertemuan kelompok tani yang menirima upsus dan kemudian melakukan surve lokasi JIT untuk wilayah Kecamatan sumberjo. Masih banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan teman-teman pendamping upsus disetiap kecamatan bersama penyuluh terjun kemasyarakat atau membantu masyarakat seperti yang dilakukan pendamping kecamatan kapas dalam menyiapkan lomba desa yang akan dilakukan dikecamatan Kapas.
Minggu, 17 Mei 2015
PRODUK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN KWT PUTRI TANI DS. DRAJAT, BAURENO, BOJONEGORO, JAWA TIMUR
UPSUS BJN _ Inovatif bagi wirausaha
merupakan proses mengubah peluang usaha yang terdapat didaerah sekitar menjadi
suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. PUTRI TANI Ds. Drajat merupakan
salah satu contoh kelompok wanita tani yang berinovatif untuk mengolah hasil
pertanian mereka menjadi suatu produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan melihat
peluang usaha di daerah tempat tinggal mereka.
Salah satu
contoh produk olahan hasil pertanian KWT PUTRI TANI Ds. Drajat yaitu Susu
Kedelai, Jamu Beras Kencur, dan Jamu Kunir Asem. Produk tersebut mungkin sudah
sering berada di pasaran, namun untuk proses pengemasan mereka telah mengadopsi
dari produk-produk yang dijual di supermarket, sehingga produk yang dijual
lebih bermutu. Pengemasan yang praktis, mudah disimpan, mudah dibawa, dan
berlabel dapat menjadi nilai tambah dalam penjualan produk. Sehingga konsumen
juga lebih tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya.
Untuk produk
Susu Kedelai, Jamu Beras Kencur, dan Jamu Kunir Asem “PUTRI TANI“ dijual pada
kemasan botol plastik 600ml dengan harga Rp 6000/botol. Harga tersebut cukup
terjangkau bagi masyarakat sekitar, dimana rasa dan kualitas yang enak dan berkhasiat
dapat menjadi obat tradisional bagi kesehatan masyarakat. Untuk pemasaran
sementara produk Susu Kedelai, Jamu Beras Kencur, dan Jamu Kunir Asem “PUTRI
TANI“ hanya diwilayah Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dikarenakan KWT PUTRI TANI
Ds. Drajat belum dapat memenuhi permintaan konsumen diwilayah Bojonegoro karena
terkendala oleh tenaga pemasaran. Namun masyarakat dapat membeli produk PUTRI
TANI dengan berkunjung kesentra produksi di Ds. Drajat, Baureno, Bojonegoro,
Jawa Timur.(by.tata)
Langganan:
Postingan (Atom)